Aku ingat pertama kali mengenal mu.
Klasik. Namun berefek jangka panjang.
Luar biasa bila ku ceritakan mungkin satu web ini
tidak akan cukup menceritakan kebahagian aku dan kamu.
Meski tak pantas kembali untuk mengingat.
Ijinkan aku menceritakan kepada bumi.
Perkenalkan aku Lyn. Klasik namun berkelas.
Aku tidak pernah memimpikan bersama dengan mu.
Tapi entah, takdir berkata lain.
Awalnya semua hanya suatu kesalahan kecil yang kuperbuat.
Aku. Kamu. Bertemu.
Dulu aku belum menaruh rasa, mengenal mu saja tidak.
Dengan anehnya aku hanya seorang siswi yang sedang menjalani masa orientasi bersama siswa siwi lainnya.
Aku pemalu, pendiam, pemurung. Seketika aku ribut dengan diriku sendiri yang tidak tahan dengan duduk sangat lama, aku butuh bebas. Tak sadar aku menyentuh laki laki, dengan sekejap dia menyorot mata sinis dihadapan ku. "Maaf" kataku. Tak masalah ia membiarkan pandangannya daripadaku. Namun berbalik menoleh kembali kepadaku. Aku terkagup. Entah apa yang manusia itu pikirkan untuk ku. Apa kata "Maaf" tersebut tidak dapat diterima?
Entahlah masih misteri. Aku menjalani hari yang sama baiknya seperti biasa. Bertemu dengan teman teman ya, sama baiknya dan sama buruknya. Menjalani hari dengan menikmati warna warni yang ku punya.
next. One post.
Klasik. Namun berefek jangka panjang.
Luar biasa bila ku ceritakan mungkin satu web ini
tidak akan cukup menceritakan kebahagian aku dan kamu.
Meski tak pantas kembali untuk mengingat.
Ijinkan aku menceritakan kepada bumi.
Perkenalkan aku Lyn. Klasik namun berkelas.
Aku tidak pernah memimpikan bersama dengan mu.
Tapi entah, takdir berkata lain.
Awalnya semua hanya suatu kesalahan kecil yang kuperbuat.
Aku. Kamu. Bertemu.
Dulu aku belum menaruh rasa, mengenal mu saja tidak.
Dengan anehnya aku hanya seorang siswi yang sedang menjalani masa orientasi bersama siswa siwi lainnya.
Aku pemalu, pendiam, pemurung. Seketika aku ribut dengan diriku sendiri yang tidak tahan dengan duduk sangat lama, aku butuh bebas. Tak sadar aku menyentuh laki laki, dengan sekejap dia menyorot mata sinis dihadapan ku. "Maaf" kataku. Tak masalah ia membiarkan pandangannya daripadaku. Namun berbalik menoleh kembali kepadaku. Aku terkagup. Entah apa yang manusia itu pikirkan untuk ku. Apa kata "Maaf" tersebut tidak dapat diterima?
Entahlah masih misteri. Aku menjalani hari yang sama baiknya seperti biasa. Bertemu dengan teman teman ya, sama baiknya dan sama buruknya. Menjalani hari dengan menikmati warna warni yang ku punya.
next. One post.
Tuk siapa nih?
BalasHapusUntuk seseorang yang pernah singgah
Hapus