Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Cerita Apa Hari Ini? #2

Aku. Kamu. Dia.  Melanjutkan hari sekolah seperti biasanya dan berulang terus menerus tanpa henti. Aku rindu. Sosok pria yang di idam-idamkan wanita lain. Lantas, siapa yang harus ku idamkan? Ketika semua Rama telah ditemukan oleh Sinta-nya masing - masing?  Seketika menoleh sosok Romeo yang selama ini kucari, terpaksanya aku memilih dia.  Hari berganti hari. Aku menjadi kian suka dengannya. Romeo.  laki-laki dewasa bertubuh atletis hanya saja berbeda jurusan dengan ku, Stevano. Iya, Stevano. Tapi itu semua hanya angan. Cintaku tak pernah dibalas. Tak terbalaskan. Tak apa. Lain kali aku akan mencoba menjadi biasa saja dengannya. Tak ada lagi surat. Tak ada lagi coklat. Tak ada lagi aku yang akan mengejarmu.  Disisi lain. Buat apa bersedih? Bukan untuk ku. Cukup sudah penantian selama setahun penuh. Berlari membuat ku jenuh juga. Lunglai kaki seakan melayang. Inikah yang dinamakan pupus?  Sudahlah. Biarkan aku mengadu tentang kepatah-hatian ini kepada Tuhanku. Kelak aku berharap

Cerita Apa Hari Ini?

Aku ingat pertama kali mengenal mu.  Klasik. Namun berefek jangka panjang.  Luar biasa bila ku ceritakan mungkin satu web ini tidak akan cukup menceritakan kebahagian aku dan kamu.  Meski tak pantas kembali untuk mengingat.  Ijinkan aku menceritakan kepada bumi.  Perkenalkan aku Lyn. Klasik namun berkelas.  Aku tidak pernah memimpikan bersama dengan mu.  Tapi entah, takdir berkata lain.  Awalnya semua hanya suatu kesalahan kecil yang kuperbuat.  Aku. Kamu. Bertemu.  Dulu aku belum menaruh rasa, mengenal mu saja tidak.  Dengan anehnya aku hanya seorang siswi yang sedang menjalani masa orientasi bersama siswa siwi lainnya.  Aku pemalu, pendiam, pemurung. Seketika aku ribut dengan diriku sendiri yang tidak tahan dengan duduk sangat lama, aku butuh bebas. Tak sadar aku menyentuh laki laki, dengan sekejap dia menyorot mata sinis dihadapan ku. "Maaf" kataku. Tak masalah ia membiarkan pandangannya daripadaku. Namun berbalik menoleh kembali kepadaku. Aku terkagup. Enta

Penjemu

Menarik beratnya nafas Memberikan ku sedikit kelagaan Dalam menjalani kehidupan saat ini Entah, aku menariknya kembali lekat lekat Seperti ada yang baru di kekosongan saat ini Entah apa itu, apa kau tahu? Di sudut perpustakaan di situ Kau akan menemui Jawaban dari seorang mahasiswi Menemui kodratnya dalam semester genap Sayang. Sinar mentari saja enggan bicara Apalagi sang insan. Ditatap pun canggung Esok apalagi yang akan ku temui? Masihkah fajar menyapaku? Atau senja yang menenggelamkan ku Hingga malan menyelimuti malangnya aku.