Langsung ke konten utama

Cerita Apa Hari Ini?

Aku ingat pertama kali mengenal mu. 
Klasik. Namun berefek jangka panjang. 
Luar biasa bila ku ceritakan mungkin satu web ini
tidak akan cukup menceritakan kebahagian aku dan kamu. 
Meski tak pantas kembali untuk mengingat. 
Ijinkan aku menceritakan kepada bumi. 

Perkenalkan aku Lyn. Klasik namun berkelas. 
Aku tidak pernah memimpikan bersama dengan mu. 
Tapi entah, takdir berkata lain. 

Awalnya semua hanya suatu kesalahan kecil yang kuperbuat. 
Aku. Kamu. Bertemu. 
Dulu aku belum menaruh rasa, mengenal mu saja tidak. 
Dengan anehnya aku hanya seorang siswi yang sedang menjalani masa orientasi bersama siswa siwi lainnya. 
Aku pemalu, pendiam, pemurung. Seketika aku ribut dengan diriku sendiri yang tidak tahan dengan duduk sangat lama, aku butuh bebas. Tak sadar aku menyentuh laki laki, dengan sekejap dia menyorot mata sinis dihadapan ku. "Maaf" kataku. Tak masalah ia membiarkan pandangannya daripadaku. Namun berbalik menoleh kembali kepadaku. Aku terkagup. Entah apa yang manusia itu pikirkan untuk ku. Apa kata "Maaf" tersebut tidak dapat diterima? 
Entahlah masih misteri. Aku menjalani hari yang sama baiknya seperti biasa. Bertemu dengan teman teman ya, sama baiknya dan sama buruknya. Menjalani hari dengan menikmati warna warni yang ku punya. 

next. One post.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sewajarnya

Manusia datang dan pergi,  Dengan berbagai alasan. Ada yang permisi,  Ada pula yang pergi begitu saja.  Hidup tidak bisa bergantung dengan manusia Karena raga dan jiwa manusia sulit ditebak.  Niscaya, siapa yang tahu hati manusia?  Berkawan lah sewajarnya,  Mencintai lah sewajarnya  Karena esok belum tentu,  Dia yang kau cinta,  Dan dia yang kau sayang memiliki perasaan yang sama tiap harinya. Hari ini aku belajar sewajarnya.  -aku yang tidak percaya akan cinta. #CF

Hujan Risau

Kini hujan membangunkan ku Kini hujan menemaniku Hujan membawa ku hanyut Dalam rintikan dawai seirama Hujan dan malam senyawa dengan dinginnya sepi Hujan dan malam menyatu tiada berkutik Waktu tak berdetik cepat Seakan waktu menghitung tiap rintikan hujan Hujan menemaniku dalam risaunya rindu Hujan seakan menertawakan ku Hujan seakan menteriakan ku Akan besarnya petir yang akan datang Hujan...

Tidak Penting

  Tidak penting Dua kata namun sangat menyakitkan Katamu, katanya, dan kata mereka Ceritaku sangat tidak penting Aku berpikir, apa aku terlalu banyak bicara? Sampai - sampai kata "tidak penting", Menjadi sebuah bumerang bagiku Sejujurnya, aku hanya tidak tahu saja Bagaimana mengekspresikan apa yang ada dihatiku Aku hanya mampu bercerita dengan jelinya Sehingga mungkin membuat pendengarku tidak nyaman Lain kali, aku hanya menjadi telinga Biar kalian menjadi bibirnya, aku bisu Aku berpikir, lebih baik diam dan mendengar Daripada mengatakan yang tidak penting untuk didengar Aku hancur, jujur Namun tidak apa, aku hanya harus terbiasa Terbiasa untuk mendengar dan menyimpan ceritaku sendiri Apa aku tidak cukup pandai bercerita? Atau mereka hanya ingin didengar tanpa mendengar kembali? Aku sadar, yang mengerti diri kita hanya diri sendiri Kadang bercerita apa yang terjadi hari ini, dimalam hari Membuat dadaku sesak, menjadi lega setelahnya Maaf atas segala ce