Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Perjalanan Bulan

Bulan, tiada malam tanpa mu Tiada hangat tanpa sinar rembulan mu Ku diam tersudut di ujung bumi Tiada kutik bersembunyi dibalik langit Bulan, sadarkah kau diriku retak Aku bagaikan bintang yang jatuh ke bumi Aku bagaikan bintang tanpa ekor Aku bagaikan bintang di langit api membara Aku bukan bintang sabit Aku bintang utuh Namun, Bulan tanpamu aku sabit Bagaikan hati yang bertepuk sebelah tangan Bulan bangunkan aku pada fajar Karena aku akan mengejar matahari Dan tak ingin bertemu senja dan malam yang sepi Biarkan aku menjadi meteor Menembus permukaan bumi Terbang bebas tanpa takut luka Aku berjuang Berjuang walau tak seindah pelangi akhirnya Berjuang mengelilingi angkasa yang luas Berjuang dengan bidang yang gores Bulan, aku siap tanpa mu Aku lebih baik menjadi meteor Menjalani kesendirian hati ku Sendiri tanpa senja dan malam…

Romansa Cinta di Jogja

Sepasang kekasih mengait hati yang tak terduga Membenci, awal dari rasa cinta itu Hingga jatuh dan lupa akan benci yang tercipta Romansa mengubah takdir Amukan purnama dalam diam Dinginnya angin malam menemani kekasih Kini hati yang fana Mencintai bagai Ramayana Berjuang untuk cinta sejati di Kota Istimewa Penghalang demi penghalang Mengubah takdir tanpa mengubah rasa Melangkah dengan langkah sigap Menanti tiap resiko yang akan terjadi Cinta tak semenyakitkan itu Hanya yang rela berkorban saja Memahami arti cinta seutuhnya Bukan karena bodoh, tapi berjuang Berjuang untuk suatu alasan Tanpa mengenal siapa Pahlawannya Biarkan rasa ini tumbuh di tanah istimewa Bagai Rama yang menjaga Sinta dengan seutuhnya Kisah Ramayana mengayomi tiap lembar hati ini Demikian cinta sepasang kekasih tertaut... Insipirasi Novel Raksasa dari Jogja