Hati kembali mengarungi lautan Kembali menerjang ombak di lautan sana Nyatanya kapal itu ada, belum tiada Labuhan itu masih sama, belum tiada Nahkodanya masih sama,tapi berbeda Derasnya arus membuatnya lebih keras Lemahnya kapal membuatnya terlihat kuat Entah, mengapa secapat itu dapat mengubah segalanya. Serasa baru kemarin kapal itu pergi. Kemudian kembali, membawa mawar ketiga itu. Tanpa permisi, kembali berlabuh Tanpa sekat, tanpa takut, ia kembali. Dan labuhan itu, dengan segala kekurangannya. Ia menerima kapal itu bersandar, lagi. 27/08/20 #CFZ
Seorang yang ingin menuangkan tulisannya lewat puisi - puisi bertakjub hal yang mungkin pernah dilupakan.