Langsung ke konten utama

Sekembalinya Aku

Sebelumnya, izinkan aku memperkenalkan diri. 
Nama pena ku Tine, saat ini aku sebagai mahasiswa di Universitas Swasta. 
Aku menulis blog dari 2015, btw ini blog kedua aku yang sangat aku manjakan. 
Tema aku perbarui, tulisan aku perbarui. Sangat dimanjakan!
Anyway, kalau ada yang mau jadi sobat pena ku, boleh e-mail aku ya!
Kita bisa bertukar pikiran dan tulisan.  
Sobat pena ku, mohon maaf sekali sudah hampir 8 bulan aku tidak aktif dalam blog ini.
Tapi, aku punya segudang cerita untuk dituangkan. 
Bingung. Mulai dari bercerita kah? atau berpuisi? 
Hela ku. Siapa pula yang akan menjadi pembaca setia dari blog ini ?
Tak masalah. Aku suka menulis. 
" Dengan menulis, sampai mati pun akan terkenang. Dunia akan mengenalmu lewat tulisan itu. " -Fiersa Besari

Sekembalinya aku ini bukan cuma - cuma mengaktifkan blog saja.
Tapi bangkit dari patah hati. Iya, kata orang patah hati bisa jadi karya. 
Betul, beberapa karya ini dipersembahkan untuk hati yang terluka. 
Sewajarnya menjadi salah satu favorit pembaca. 
Kata mereka, sewajarnya memiliki pesan yang amat dalam dan tersampaikan buat para pembaca di blog ini. 
Memang sih tidak banyak, tapi aku bersyukur ada yang menghargai karya menulis ku ini. 

Eh iya, disini aku hanya menjelaskan saja tentang sekembalinya aku.
Next postingan aku akan cerita, entah puisi, entah kalimat berantai atau sebagainya. 
Semoga saja apa yang diniatkan dapat terlaksanakan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sewajarnya

Manusia datang dan pergi,  Dengan berbagai alasan. Ada yang permisi,  Ada pula yang pergi begitu saja.  Hidup tidak bisa bergantung dengan manusia Karena raga dan jiwa manusia sulit ditebak.  Niscaya, siapa yang tahu hati manusia?  Berkawan lah sewajarnya,  Mencintai lah sewajarnya  Karena esok belum tentu,  Dia yang kau cinta,  Dan dia yang kau sayang memiliki perasaan yang sama tiap harinya. Hari ini aku belajar sewajarnya.  -aku yang tidak percaya akan cinta. #CF

Hujan Risau

Kini hujan membangunkan ku Kini hujan menemaniku Hujan membawa ku hanyut Dalam rintikan dawai seirama Hujan dan malam senyawa dengan dinginnya sepi Hujan dan malam menyatu tiada berkutik Waktu tak berdetik cepat Seakan waktu menghitung tiap rintikan hujan Hujan menemaniku dalam risaunya rindu Hujan seakan menertawakan ku Hujan seakan menteriakan ku Akan besarnya petir yang akan datang Hujan...

Tidak Penting

  Tidak penting Dua kata namun sangat menyakitkan Katamu, katanya, dan kata mereka Ceritaku sangat tidak penting Aku berpikir, apa aku terlalu banyak bicara? Sampai - sampai kata "tidak penting", Menjadi sebuah bumerang bagiku Sejujurnya, aku hanya tidak tahu saja Bagaimana mengekspresikan apa yang ada dihatiku Aku hanya mampu bercerita dengan jelinya Sehingga mungkin membuat pendengarku tidak nyaman Lain kali, aku hanya menjadi telinga Biar kalian menjadi bibirnya, aku bisu Aku berpikir, lebih baik diam dan mendengar Daripada mengatakan yang tidak penting untuk didengar Aku hancur, jujur Namun tidak apa, aku hanya harus terbiasa Terbiasa untuk mendengar dan menyimpan ceritaku sendiri Apa aku tidak cukup pandai bercerita? Atau mereka hanya ingin didengar tanpa mendengar kembali? Aku sadar, yang mengerti diri kita hanya diri sendiri Kadang bercerita apa yang terjadi hari ini, dimalam hari Membuat dadaku sesak, menjadi lega setelahnya Maaf atas segala ce