Langsung ke konten utama

Sewajarnya

Manusia datang dan pergi, 
Dengan berbagai alasan.
Ada yang permisi, 
Ada pula yang pergi begitu saja. 
Hidup tidak bisa bergantung dengan manusia
Karena raga dan jiwa manusia sulit ditebak. 
Niscaya, siapa yang tahu hati manusia? 
Berkawan lah sewajarnya, 
Mencintai lah sewajarnya 
Karena esok belum tentu, 
Dia yang kau cinta, 
Dan dia yang kau sayang memiliki perasaan yang sama tiap harinya.
Hari ini aku belajar sewajarnya. 
-aku yang tidak percaya akan cinta. #CF

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Penting

  Tidak penting Dua kata namun sangat menyakitkan Katamu, katanya, dan kata mereka Ceritaku sangat tidak penting Aku berpikir, apa aku terlalu banyak bicara? Sampai - sampai kata "tidak penting", Menjadi sebuah bumerang bagiku Sejujurnya, aku hanya tidak tahu saja Bagaimana mengekspresikan apa yang ada dihatiku Aku hanya mampu bercerita dengan jelinya Sehingga mungkin membuat pendengarku tidak nyaman Lain kali, aku hanya menjadi telinga Biar kalian menjadi bibirnya, aku bisu Aku berpikir, lebih baik diam dan mendengar Daripada mengatakan yang tidak penting untuk didengar Aku hancur, jujur Namun tidak apa, aku hanya harus terbiasa Terbiasa untuk mendengar dan menyimpan ceritaku sendiri Apa aku tidak cukup pandai bercerita? Atau mereka hanya ingin didengar tanpa mendengar kembali? Aku sadar, yang mengerti diri kita hanya diri sendiri Kadang bercerita apa yang terjadi hari ini, dimalam hari Membuat dadaku sesak, menjadi lega setelahnya Maaf atas segala ce

SENJA

Senja… Kau tak sejahat apa yang ku pikir kan Kau tak sekelam apa yang ku rasakan Namun kau malah hadir menemani indahnya sepi ini Senja… Ku tak berkutik di atas dekapan pasir ini.. Tak mampu ku tatap hangatnya sudut barat Tak mampu ku lepaskan pesona mu.. Kini ku harap kau mengerti lara ini Lara takjub namun bingung tiada kepalang Menatap layar hitam namun memerah Bersinar sekejab dan sirna…. Senja pikir ku kau hadir hanya tuai rindu Hadir hanya 'tuk memurukkan luka Ternyata kau hadir 'tuk mengajari ku Mengikhlaskan sesuatu yang bukan untuk ku Senja hati senja dijiwa Tuai pahit manis ku petik Senja tak selamanya pahit Jangan benci dia Membencinya 'tuk menambah rindu Karena rindu tiada berujung