#prolog soal rasa
aku kamu diantara kita yang pernah menyatu
Dan sekarang membuat jarak antara jurang
Tak memiliki titik temu dan dikelilingi tembok berbata merah
Kita pernah menjadi dua
Sebelum akhirnya melepaskan diri, menjadi seorang kembali.
Lucu cinta itu.
Aku terombang ambing dibuatnya,
Menjadikan aku bergantung pada mu,
Dan melepaskan aku dari mu
Tanpa pernah mengajari aku bagaimana hidup tanpamu.
Aku pun terjebak diruang kenangan,
Sedang kamu selayaknya sedang bahagia disana
Aku pun terjebak diruang kemanjaan,
sedang kamu sedang memandirikan diri untuk memanjakan yang lain.
Aku terpuruk. Jatuh. Hilang.
Dan kau pun tak ada.
Aku mawar pertama dan kedua.
Tak ada ketiga, bukan aku, bukan kita.
Entah siapa. Mungkin dia.
Aku mawar pertama dan kedua.
Menyimpan paksa kenangan hingga mengering, dan utuh.
Kau pun memberi mawar ketiga segar itu bukan pada ku.
Bukan kita, entah siapa, mungkin dia.
Tidak ada mawar ketiga.
yang ada hanya durinya yang masih tertancap hingga saat ini.
Tidak ada mawar ketiga, lagi.
Tidak bukan aku, kau, apalagi kita.
Cukup.
aku kamu diantara kita yang pernah menyatu
Dan sekarang membuat jarak antara jurang
Tak memiliki titik temu dan dikelilingi tembok berbata merah
Kita pernah menjadi dua
Sebelum akhirnya melepaskan diri, menjadi seorang kembali.
Lucu cinta itu.
Aku terombang ambing dibuatnya,
Menjadikan aku bergantung pada mu,
Dan melepaskan aku dari mu
Tanpa pernah mengajari aku bagaimana hidup tanpamu.
Aku pun terjebak diruang kenangan,
Sedang kamu selayaknya sedang bahagia disana
Aku pun terjebak diruang kemanjaan,
sedang kamu sedang memandirikan diri untuk memanjakan yang lain.
Aku terpuruk. Jatuh. Hilang.
Dan kau pun tak ada.
Aku mawar pertama dan kedua.
Tak ada ketiga, bukan aku, bukan kita.
Entah siapa. Mungkin dia.
Aku mawar pertama dan kedua.
Menyimpan paksa kenangan hingga mengering, dan utuh.
Kau pun memberi mawar ketiga segar itu bukan pada ku.
Bukan kita, entah siapa, mungkin dia.
Tidak ada mawar ketiga.
yang ada hanya durinya yang masih tertancap hingga saat ini.
Tidak ada mawar ketiga, lagi.
Tidak bukan aku, kau, apalagi kita.
Cukup.
Komentar
Posting Komentar