Langsung ke konten utama

Cerita Apa Hari Ini #3

Cerita Apa Hari Ini #3


Aku. kamu. Awal.

pertama kali mengetahui mu, setelah beberapa hari aku singgah di sekolah baruku. Awalnya aku tak peduli. Siapa kamu? Bagaimana kamu? dan Kenapa harus berbicara dengan mu? Aku tak peduli.
Hingga akhirnya Gie menyukai mu lebih dulu. Mungkin sinaran matamu bukan mempesona ku, tapi Gie. Aku bahagia mendengar bahwa Gie, sahabatku menyukai lelaki yang dia idamkan. Sementara aku? tak pernah peduli apapun itu.
***
mengenal mu secara singkat, tak serta merta mempengaruhi hidupku. Kehadiran mu salah satu wujud cinta yang aku dapatkan. Tak pernah aku menduga bahwa sosok kamu yang mengisi ruang kecil hatiku. Aku harap ruang itu belum berdebu. Sudah resign yang bekerja, dan memilih untuk pensiun dini dari hati yang tampak layu. Ah sudahlah, tak akan ada habisnya berbicara pada masa lalu. Seandainya pintu kemana saja itu nyata. Aku ingin bertemu lagi dengan mu. Bukan mengubah waktu yang sudah lalu. Aku rindu sejujurnya, tapi sudah tak berarti lagi.
Semenjak kau meminta aku untuk menjauhi mu.
***
Valdi, iya dia lelaki ku. Senang memilikinya. Hanya aku yang boleh punya, kalian tidak. Valdi bilang aku cantik. Padahal semasa aku bersekolah banyak yang lebih cantik. Hm, Valdi. Pandai merayu ku, padahal banyak yang melampaui bidadari, tapi dia tetap memilih aku. Valdi anak pertama dari dua bersaudara. Valdi sosok yang cuek, baik, perhatian, lucu dan sangat amat menyayangi aku. Aku juga sayang kamu, Valdi. Awal mula percakapan yang kita bangun " Selamat pagi. Aku sayang kamu. Semangat hari ini, Sayang. " Hahaha, sedetail itu aku mengingatnya.  " Iya, kamu juga semangat ya hari ini, Aku sayang kamu, Lyn, "
Valdi, mencintai ku dari hari ke 3 MOPDB, begitu katanya. Percaya? Masih misteri. Seandainya saja detektif conan bisa membuktikan ini, hm, Valdi memang lebih baik dari Conan.
***

Next? just leave comment!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sewajarnya

Manusia datang dan pergi,  Dengan berbagai alasan. Ada yang permisi,  Ada pula yang pergi begitu saja.  Hidup tidak bisa bergantung dengan manusia Karena raga dan jiwa manusia sulit ditebak.  Niscaya, siapa yang tahu hati manusia?  Berkawan lah sewajarnya,  Mencintai lah sewajarnya  Karena esok belum tentu,  Dia yang kau cinta,  Dan dia yang kau sayang memiliki perasaan yang sama tiap harinya. Hari ini aku belajar sewajarnya.  -aku yang tidak percaya akan cinta. #CF

Hujan Risau

Kini hujan membangunkan ku Kini hujan menemaniku Hujan membawa ku hanyut Dalam rintikan dawai seirama Hujan dan malam senyawa dengan dinginnya sepi Hujan dan malam menyatu tiada berkutik Waktu tak berdetik cepat Seakan waktu menghitung tiap rintikan hujan Hujan menemaniku dalam risaunya rindu Hujan seakan menertawakan ku Hujan seakan menteriakan ku Akan besarnya petir yang akan datang Hujan...

Tidak Penting

  Tidak penting Dua kata namun sangat menyakitkan Katamu, katanya, dan kata mereka Ceritaku sangat tidak penting Aku berpikir, apa aku terlalu banyak bicara? Sampai - sampai kata "tidak penting", Menjadi sebuah bumerang bagiku Sejujurnya, aku hanya tidak tahu saja Bagaimana mengekspresikan apa yang ada dihatiku Aku hanya mampu bercerita dengan jelinya Sehingga mungkin membuat pendengarku tidak nyaman Lain kali, aku hanya menjadi telinga Biar kalian menjadi bibirnya, aku bisu Aku berpikir, lebih baik diam dan mendengar Daripada mengatakan yang tidak penting untuk didengar Aku hancur, jujur Namun tidak apa, aku hanya harus terbiasa Terbiasa untuk mendengar dan menyimpan ceritaku sendiri Apa aku tidak cukup pandai bercerita? Atau mereka hanya ingin didengar tanpa mendengar kembali? Aku sadar, yang mengerti diri kita hanya diri sendiri Kadang bercerita apa yang terjadi hari ini, dimalam hari Membuat dadaku sesak, menjadi lega setelahnya Maaf atas segala ce