Langsung ke konten utama

Romansa Cinta di Jogja

Sepasang kekasih mengait hati yang tak terduga
Membenci, awal dari rasa cinta itu
Hingga jatuh dan lupa akan benci yang tercipta
Romansa mengubah takdir

Amukan purnama dalam diam
Dinginnya angin malam menemani kekasih
Kini hati yang fana
Mencintai bagai Ramayana
Berjuang untuk cinta sejati di Kota Istimewa

Penghalang demi penghalang
Mengubah takdir tanpa mengubah rasa
Melangkah dengan langkah sigap
Menanti tiap resiko yang akan terjadi

Cinta tak semenyakitkan itu
Hanya yang rela berkorban saja
Memahami arti cinta seutuhnya
Bukan karena bodoh, tapi berjuang
Berjuang untuk suatu alasan
Tanpa mengenal siapa Pahlawannya

Biarkan rasa ini tumbuh di tanah istimewa
Bagai Rama yang menjaga Sinta dengan seutuhnya
Kisah Ramayana mengayomi tiap lembar hati ini
Demikian cinta sepasang kekasih tertaut...


Insipirasi Novel Raksasa dari Jogja  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SENJA

Senja… Kau tak sejahat apa yang ku pikir kan Kau tak sekelam apa yang ku rasakan Namun kau malah hadir menemani indahnya sepi ini Senja… Ku tak berkutik di atas dekapan pasir ini.. Tak mampu ku tatap hangatnya sudut barat Tak mampu ku lepaskan pesona mu.. Kini ku harap kau mengerti lara ini Lara takjub namun bingung tiada kepalang Menatap layar hitam namun memerah Bersinar sekejab dan sirna…. Senja pikir ku kau hadir hanya tuai rindu Hadir hanya 'tuk memurukkan luka Ternyata kau hadir 'tuk mengajari ku Mengikhlaskan sesuatu yang bukan untuk ku Senja hati senja dijiwa Tuai pahit manis ku petik Senja tak selamanya pahit Jangan benci dia Membencinya 'tuk menambah rindu Karena rindu tiada berujung

Hujan Risau

Kini hujan membangunkan ku Kini hujan menemaniku Hujan membawa ku hanyut Dalam rintikan dawai seirama Hujan dan malam senyawa dengan dinginnya sepi Hujan dan malam menyatu tiada berkutik Waktu tak berdetik cepat Seakan waktu menghitung tiap rintikan hujan Hujan menemaniku dalam risaunya rindu Hujan seakan menertawakan ku Hujan seakan menteriakan ku Akan besarnya petir yang akan datang Hujan...

Kita yang Beda

selamat sore senja terimakasih telah menemani ku mengukir cerita cerita cinta yang amat terpuruk bukan karena sakit tapi karena perbedaan Aku dan kamu sama Ya tepat kita manusia kita punya hati kita punya rasa kita punya iman kita punya Tuhan cinta itu tumbuh entah bagaimana ceritanya ku tahu kau pasti ingat tentang apa yang akan jadi akhir dari cerita cinta kita? Tuhan, hati ku teriak bukan karena tersakiti tapi karena rasa cinta yang tumbuh bukan dari insan yang sama kita berbeda, Tuhan. ketika kau mempertemukan yang berbeda menjadi satu apakah akan menyatu atau berpisah? hati ku gundah Tuhan mencintai manusia dari Tuhan yang berbeda Tuhan mu dan Tuhan ku tak bisa jadi satu di dunia ini kita berbeda, sayang. Restu ilahi dan orang tua akan menjadi beban untuk kita berdua, sayang. kenapa kita berkenalan? nyatanya kau tau Tuhan ku dan Tuhan mu berbeda Lantas nasi telah menjadi bubur kenangan akan kah tetap jadi kenangan? atau kenangan akan menjadi