Langsung ke konten utama

Hujan Risau

Kini hujan membangunkan ku
Kini hujan menemaniku
Hujan membawa ku hanyut
Dalam rintikan dawai seirama
Hujan dan malam senyawa dengan dinginnya sepi
Hujan dan malam menyatu tiada berkutik
Waktu tak berdetik cepat
Seakan waktu menghitung tiap rintikan hujan
Hujan menemaniku dalam risaunya rindu
Hujan seakan menertawakan ku
Hujan seakan menteriakan ku
Akan besarnya petir yang akan datang
Hujan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Penting

  Tidak penting Dua kata namun sangat menyakitkan Katamu, katanya, dan kata mereka Ceritaku sangat tidak penting Aku berpikir, apa aku terlalu banyak bicara? Sampai - sampai kata "tidak penting", Menjadi sebuah bumerang bagiku Sejujurnya, aku hanya tidak tahu saja Bagaimana mengekspresikan apa yang ada dihatiku Aku hanya mampu bercerita dengan jelinya Sehingga mungkin membuat pendengarku tidak nyaman Lain kali, aku hanya menjadi telinga Biar kalian menjadi bibirnya, aku bisu Aku berpikir, lebih baik diam dan mendengar Daripada mengatakan yang tidak penting untuk didengar Aku hancur, jujur Namun tidak apa, aku hanya harus terbiasa Terbiasa untuk mendengar dan menyimpan ceritaku sendiri Apa aku tidak cukup pandai bercerita? Atau mereka hanya ingin didengar tanpa mendengar kembali? Aku sadar, yang mengerti diri kita hanya diri sendiri Kadang bercerita apa yang terjadi hari ini, dimalam hari Membuat dadaku sesak, menjadi lega setelahnya Maaf atas segala ce

Sewajarnya

Manusia datang dan pergi,  Dengan berbagai alasan. Ada yang permisi,  Ada pula yang pergi begitu saja.  Hidup tidak bisa bergantung dengan manusia Karena raga dan jiwa manusia sulit ditebak.  Niscaya, siapa yang tahu hati manusia?  Berkawan lah sewajarnya,  Mencintai lah sewajarnya  Karena esok belum tentu,  Dia yang kau cinta,  Dan dia yang kau sayang memiliki perasaan yang sama tiap harinya. Hari ini aku belajar sewajarnya.  -aku yang tidak percaya akan cinta. #CF

Perjalanan Bulan

Bulan, tiada malam tanpa mu Tiada hangat tanpa sinar rembulan mu Ku diam tersudut di ujung bumi Tiada kutik bersembunyi dibalik langit Bulan, sadarkah kau diriku retak Aku bagaikan bintang yang jatuh ke bumi Aku bagaikan bintang tanpa ekor Aku bagaikan bintang di langit api membara Aku bukan bintang sabit Aku bintang utuh Namun, Bulan tanpamu aku sabit Bagaikan hati yang bertepuk sebelah tangan Bulan bangunkan aku pada fajar Karena aku akan mengejar matahari Dan tak ingin bertemu senja dan malam yang sepi Biarkan aku menjadi meteor Menembus permukaan bumi Terbang bebas tanpa takut luka Aku berjuang Berjuang walau tak seindah pelangi akhirnya Berjuang mengelilingi angkasa yang luas Berjuang dengan bidang yang gores Bulan, aku siap tanpa mu Aku lebih baik menjadi meteor Menjalani kesendirian hati ku Sendiri tanpa senja dan malam…